Minggu, 30 Januari 2011

Jaringan Komputer


JARINGAN KOMPUTER

 adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

KLASIFIKASI

Berdasarkan skala :

Local Area Network (LAN):

 suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.

Metropolitant Area Network (MAN):

 prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.

Wide Area Network (WAN):

 jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.

Berdasarkan fungsi 

: Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:

Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

Berdasarkan topologi jaringan,

 jaringan komputer dapat dibedakan atas:
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:

Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

Jaringan terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server

Jaringan terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.

Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:

Jaringan LAN

merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.

Jaringan MAN

Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

Jaringan WAN

Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

Jaringan Client-Server

Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

Jaringan Peer-to-peer

Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

Berdasarkan media transmisi data

Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

Jaringan Nirkabel(WI-FI)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Perangkat Interkoneksi

Perangkat Interkoneksi adalah perangkat yang menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain, misalnya antara satu LAN dengan LAN lainnya, atau antara LAN dengan WAN, dsb.
Ada dua cara untuk menghubungkan LAN dengan LAN yaitu dengan BRIDGE atau dengan ROUTER.
BRIDGE dipakai untuk menghubungkan dua LAN yang persis sama
ROUTER dipakai untuk menghubungkan dua LAN yang sifatnya berbeda, juga antara satu LAN yang dikoneksi ke WAN.
SWITCH bisa digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang sama.
GATEWAY bisa digunakan untuk menghubungkan dua buah jaringan yang memiliki protokol yang sangat berbeda, misalnya antara jaringan SNA dari IBM dengan jaringan NOVELL Netware.
GAMBAR: Perbandingan HUB-Bridge-Switch
GAMBAR: Perbandingan HUB-Bridge-Switch

Bridge

Bridge adalah perangkat yang dirancang untuk menghubungkan dua LAN yang memiliki protokol identik pada lapisan fisik dan data-link. Karena protokol sama maka Bridge tidak memerlukan pengelolaan sinyal yang kompleks.
Beberapa alasan utama pemakaian Bridge adalah:
Keandalan, dengan membagi jaringan kedalam beberapa segmen yang dihubungkan dengan Bridge maka kegagalan dalam satu segmen tidak perlu menggagalkan operasi pada segmen lain. Apabila seluruh perangkat dipasang hanya dalam satu LAN maka suatu kegagalan dapat menyebabkan seluruh jaringan macet.
Kinerja, apabila suatu jaringan memiliki banyak perangkat, maka biasanya kinerja menurun dengan semakin bertambahnya perangkat. Dengan membagi jaringan kedalam beberapa jaringan kecil yang dihubungkan dengan Bridge maka kinerja peralatan bisa lebih baik.
Keamanan, jaringan yang terpisah bisa menerapkan sistem keamanan yang berbeda satu sama lain. Misalnya LAN untuk personalia dipisah dengan LAN untuk keuangan, dan tingakat pengamanan untuk LAN personalia dapat dibedakan dengan tingkat pengamanan untuk akses LAN keuangan.
Geografis, apabila dua jaringan terpisah secara geografis maka sebaiknya keduanya tidak disatukan dengan kabel tetapi lebih baik terpisah dan dihubungkan dengan Bridge.
GAMBAR: Koneksi Dua LAN Melalui Bridge
GAMBAR: Koneksi Dua LAN Melalui Bridge
Fungsi Bridge pada gambar diatas :
Membaca semua frame data yang ditransmisikan pada A dan menerima frame-frame tersebut yang ditujukan ke terminal pada B.
Menggunakan protokol yang sama untuk A dan B untuk mentransmisikan frame-frame pada B.
Melakukan hal yang sama untuk lalu-lintas data dari B ke A.
GAMBAR: Konfigurasi Bridge Beberapa LAN
GAMBAR: Konfigurasi Bridge Beberapa LAN

Router

Seperti halnya sebuah Bridge, Router juga sebuah peralatan hardware atau software yang dipergunakan untuk mengarahkan informasi yang berasal dari protokol pengalamatan (routing ptotocol) sumber informasi ke protokol pengalamatan tujuan. Router melakukan pekerjaan satu langkah lebih maju dari Bridge karena Router akan memeriksa paket data akan ditujukan ke arah mana, bila arah-nya pada LAN yang sama maka Router tidak perlu bekerja lebih lanjut, tetapi arahnya ke LAN yang berbeda maka barulah Router bekerja mengarahkan paket data tersebut.
Karakteristik lain dari Router adalah sbb:
dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan
dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.
dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
Protokol pada Router disebut “routing protocol”, antara lain adalah: inter-router protocol, serial-line protocol, dan protocol stack routing and bridging.
Inter-router protocol adalah protokol yang mengatur pengarahan paket data antara satu router dengan router lainnya, misalnya: RIP (Routing Information Protocol) dari Novell, dan OSPF (Open Short Path First) dari Internet Engineering Task Force (IETF).
Serial-line protocol adalah protokol yang menangani pengarahan paket data yang dikirim melalui koneksi serial seperti sistem dial-up yang menhubungkan router-router yang berbeda, termasuk diantaranya adalah: HDLC, SLIP (Serial Line Interface Protocol), dan PPP (Point-to-Point Protocol).
Protocol Stack Routing and Bridging adalah protocol yang memutuskan apakah paket data harus diarahkan (routed) atau hanya diteruskan (bridged).
GAMBAR:Router Menghubungkan Berbagai Jaringan
GAMBAR:Router Menghubungkan Berbagai Jaringan

Switch

Gambar berikut ini memperlihatkan perbedaan dari pemakaian “kabel bus” bersama, “hub” bersama dan “switch”.
GAMBAR: Pemakaian Switching HUB
GAMBAR: Pemakaian Switching HUB
Beberapa sifat yang menarik dari Hub yang bersifat Switch adalah sbb:
Tidak diperlukan perubahan-perubahan tertentu terhadap software maupun hardware pada perangkat yang terhubung untuk mengubah LAN dengan Hub menjadi LAN dengan Switch.
Masing-masing perangkat yang terhubung ke Switch memiliki kapasitas yang sebanding dengan kapasitas yang tersedia pada LAN Hub. Pada Hub Bus kapasitas 10 Mbps sebenarnya dibagi-bagi secara bersama oleh setiap perangkat yang terhubung. Pada Switch setiap perangkat dapat memiliki kapasitas yang sama sebesar 10 Mbps.
Hub berdasarkan Switch dapat berkembang dengan mudah.
Contoh sebuah LAN pada sebuah kantor yang memakai HUB dan SWITCH diperlihatkan pada gambar berikut ini.
GAMBAR: Switch dan HUB dalam Jaringan
GAMBAR: Switch dan HUB dalam Jaringan
Perusahaan utama yang memproduksi peralatan jaringan dan interkoneksi-nya antara lain adalah : Cisco, D-Link, ProLink, AT&T, dan Black Box.

Gateway

Gateway adalah perangkat yang mampu menterjemahkan signal dari satu sistem jaringan ke sistem jaringan lainnya yang memiliki protokol berbeda. Sebagai contoh setiap jaringan lokal memiliki gateway untuk berkomunikasi dengan jaringan luar katakanlah dengan internet.
GAMBAR: Gateway Menggabungkan Dua Jaringan yang Tidak Sama
GAMBAR: Gateway Menggabungkan Dua Jaringan yang Tidak Sama

Perbedaan Hub, Repeater, Bridge, Switch, Router

Repeater/Penguat

http://3.bp.blogspot.com/_GfNbBNHT7ko/TAzalED8HSI/AAAAAAAAAG8/YyQB7vTBaAQ/s320/sirius-echo-home-repeater.jpg
Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.


http://3.bp.blogspot.com/_GfNbBNHT7ko/TAzbwIwEzXI/AAAAAAAAAHE/rwhaCZIbHGg/s320/hub.jpgHub






Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.

Bridgehttp://3.bp.blogspot.com/_GfNbBNHT7ko/TAzcG2_ZyUI/AAAAAAAAAHM/0z83FOJaudk/s320/bridge.jpg


Bridge adalah aœintelligent repeatera. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan. Selain itu bridge juga membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan


Switch

http://1.bp.blogspot.com/_GfNbBNHT7ko/TAzctmtoaCI/AAAAAAAAAHU/rKsAlWTekj4/s320/netgear_gs748ts_48_port_gigabit_network_switch.gif
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.



Router

http://2.bp.blogspot.com/_GfNbBNHT7ko/TAzdTZ6WT3I/AAAAAAAAAHc/tE3pYSVJJZ0/s320/router-2500-nuggetlab.jpg
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

Fungsi Utama Router


Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Router penggunaannya banyak dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router terkadang juga digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

FMS (Flexible Manufacturing System)

 adalah sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan-perubahan. Dua macam perubahan sistem itu dapat berupa perubahan tipe produk yang akan dihasilkan (machine flexibility), maupun perubahan urutan proses dalam pembuatan produk tersebut (routing flexibility). Keuntungan dari penggunaan FMS dalam suatu sistem produksi masal (mass production) adalah kemampuan fleksibilitasnya yang tinggi baik dalam mengalokasikan waktu dan usaha, sehingga dapat menaikkan produktifitas dan mutu produk serta menurunkan biaya produksi.
Kebanyakan sistem FMS terdiri dari 3 bagian, yaitu sebuah sistem mesin CNC yang ter-automasi, satu grup mesin produksi (material handling system) dan robot, serta satu set komputer sentral (termasuk di dalamnya alat-alat elektronik instrumentasi industri/pabrik, alat pengukuran, dan sensor). Melalui jaringan komputer pabrik yang mempunyai ciri tersendiri daripada kebanyakan jaringan komputer perkantoran, semua peralatan dalam FMS ini dapat dikendalikan dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/FMS1_small.JPG/220px-FMS1_small.JPG
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
FMS dengan sebuah robot, mesin CNC-Mill dan CNC-Lathe
Ciri khas dari jaringan komputer pabrik adalah tingginya gangguan (noise) akibat panas, adanya debu dan kelembaban yang tinggi, yang menyebabkan jaringan komputer sering gagal. Selain itu, beberapa kegiatan mesin dan robot dapat mengakibatkan keadaan yang berbahaya dan perlu penanganan dengan cepat dan darurat. Oleh karena itu jenis jaringan komputer lokal (LAN), seperti CSMA/CD dan Token Bus standar tidak bisa dipakai [1]. Untuk dapat menangani paket data yang urgen dan bersifat segera, jaringan komputer itu harus dapat memberikan prioritas pengiriman berita. Dalam hal ini, berita urgen dapat meng-interupsi pengiriman data biasa, seperti yang dimiliki oleh jaringan Token ring dan Token Bus termodifikasi.

The Retrospective Token Bus Protocol

The Retrospective Token Bus Protocol forms an Intellectual Property Product . The protocol operates on the basis of retrospectively passing a logical token over a bus topology network . The protocol is highly efficient and highly reliable - has the efficiency of a token ring network with the reliability of a bus network . It is simple and cheap to implement . Patents have been applied for and have been granted .

As the company is essentially an Intellectual Property based company it is interrested in joint arrangements where financing is supplied from external sources . We can not only supply the Intelectual Property but also extensive expertise - both technically and with regards the business side .  
The basic technology - patents the active retrospective token passing and the arbitrary unit address assignment .
Additional features - patents the passive retrospective token passing .
Strategic patent - additional features - secures virtual connections + bandwidth management . Not designed to be the final implementation - which would be a simpler protocol based on this protocol .
The Retrospective Token Bus Protocol can be used for all types of networks from office and telephone networks to industrial and home networks . It is ideally suited for use in Domestic Area Networks because of it's following advantages :-
low cost implementation - thus providing for a commercially attractive addition to domestic devices .
small IC real estate - thus allowing incorporation onto single chip solutions .
bus topology - low cost physical medium - can use existing cabling . Also highly reliable .
highly efficient - the low data link overhead means that the usage of the data link speed is maximised .
reliability and predictability of the time usage of the communication cycle - no drop outs due to packet collisions - ensures that intensive use such as pumping Digital Video around the home is conducted reliably - without drops outs and within the time requirements .
The Retrospective Token Bus Protocol is ideally suited to Quality Of Service issues :-
it has the features and it can be vaired such that all QOS issues can be handled fully .
it is ideally suited as the LAN end of an ATM style network . It can also be used as a general LAN protocol .
Please Note :- the information supplied here is only what is in the public domain . Commercially confidential information is not shown . This includes varations on the protocol that have not yet been patented .

Comparisons

The Retrospective Token Bus Protocol versus the Ethernet Protocol

The Ethernet Protocol in a multidropped \ bussed topology ( eg. 10Base2 ) has a large and unpredictable data link overhead due to it's Carrier Sense Multiple Access \ Collision Detection access method . In large networks this can be easily 25% to 50% . The more units that are trying to transfer data at the same time the more the Ethernet crashes - the more drop outs and retries - hence the massive increase in data link overhead . There is also massive data link overhead with units waiting for the network to become available - inactive wait times . The Retrospective Token Bus Protocol , however , has a very low data link overhead of , typically , 0.25% to 0.5% and this overhead is very predictable . As such the Retrospective Token Bus Protocol is very suited to high network usage applications such as multi media networks such as domestic networks .
The Ethernet Protocol in a star topology ( eg. 10BaseT - ie. requires a hub ) using packet switching does not have the data link overhead of the bussed topology . However the cost of the network is considerably greater than a bus topology based network . The Retrospective Token Bus Protocol , however , has low overhead and low cost .

The Retrospective Token Bus Protocol versus the Token Ring Protocol

The Token Ring network has high unreliability . If , for example , the network has 100 units and each unit's network interface has a reliability of 100,000 hours ( 12 years ) then the reliability of the network is 100,000 / 100 hours -> 1000 hours ( 6 weeks ) . This inherrent problem has to be designed around . Secondly the Token Ring network requires more wires - usually 6 - as opposed to 2 for a bussed topology . The Retrospective Token Bus Protocol , however , has the very high reliability and low cost of a bus network .

The Retrospective Token Bus Protocol versus IEEE802.4

IEEE802.4 is prospective token passing protocol . As such the token is passed explicitly from the current unit to the next logical unit . This results in a complicated and costly design . The Retrospective Token Bus Protocol , however , passes the token retrospectively - the next logical unit takes up the token rather than being explicitly passed the token . As such the Retrospective Token Bus Protocol is very easy and cheap to implement . Further because it requires very small chip space it is suited to low cost integrated applications such as would be found in domestic networks .

The Retrospective Token Bus Protocol versus Wireless LAN's

Wireless LAN's use CSMA\CD type access protocols and are similar in that respect to Ethernet . They have , as such , a high data link overhead . Their bandwidth is , also , low . Where a cable system can easily operate at 100 Mbs a wireless LAN will typically operate at only 1.6 Mbs - far too low for multimedia applications . Further , wireless LAN's have space and hence bandwidth contention problems in densely populated areas such as in cities . All these problems produce both a reliability problem and a performance problem for multimedia - ie. there is no guarantee that the multimedia packets will get through within sufficient time . Further there is the cost factor - a Retrospective Token Bus connection will cost typically U.S. €2.50 per unit whereas a Proxim LAN , for example , will cost approximately U.S. €129 .

The Retrospective Token Bus Protocol versus Bluetooth

Bluetooth has all the disadvantages of a wireless LAN . It is designed primarily as a point to point technology . It is designed as a connection point to a LAN . It is limited in distance and in speed . It is costly . It is good as an entry point to the Retrospective Token Bus network but Bluetooth is not suited as a LAN on itself .

The Token Bus Network

The Token Bus Network can operate on a twisted pair cable at 100 Mbs or faster . Alternatively thin coaxial cable can be used . As such existing telephone cableing or low cost prefabricated cabling can be used . It would be possible to put in an autobauding and speed negotiation system if required , however , this shouldn't be required . There is no reason why , taking into account the practicalities , that the whole design of the physical side of the network can't be minimised cost wise . This includes , for example , using an RCA plug and socket instead of a BNC . Whilst it is common for LAN cards to use isolation transformers cheaper alternatives can be looked at .

Development

I would recommend that a version of Token Bus Protocol 2 be used with some Token Bus Protocol 3A techniques . This would use the active and passive token passing , arbitrary unit number assignment , network based addressing and broadcast channel addressing . It would essentially operate as a MAC style protocol - not requiring any MAC level intelligence . This would minimise the design complexity and the IC real estate required . Care would also have to be taken to ensure that the Data Link Level - Media Access Control - works in all the practical situations - both protocol and physical wise .

First Stage

Company Setup
Development of Xylinx based prototyping cards .
Development of logic design .
Commencement of writing of packet driver .
Allow 3 months .
Staff required - 1 Hardware Engineer ( contractor ) + Myself .
Equipment Required - 4 PC computers + design software for the Xylinx + tools + hardware .
Estimated cost U.S. € 150,000

Second Stage

Development of ASIC based design .
Prototyping of ASIC .
Writing of packet driver .
Allow 3 months .
Estimated cost U.S. € 200,000

Third Stage

Development of Network PC and Gateway boards .
Completion of writing of packet driver .
Testing .
Allow 3 months .
Estimated cost U.S. € 150,000

Initial Investment

Set initial investment at U.S. € 500,000
At this point we will have a fully up and running Retrospective Token Bus based Domestic Area Network implementation . This will allow us to make decisions as regards final forms - eg. integrated with a processor and with on chip RAM . We can also decide product forms - eg. chips placed in equipment , PCMCIA cards , PC cards etc. .

Internet Appliances

Networked Internet T.V.

A Networked Internet T.V. would allow the video source to be obtained from any unit on the network - rather than just a single source such as a Digital T.V. Set Top Box . As such it would greatly increase the versatility of the T.V. . All that would be required is a board with a full featured browser and the Domestic Area Network Connection . It would be important that the software on the board be modularised and componentised such that the individual component elements can be loaded from a remote site when updates are required . This would mean that updates can occur with much smaller local memory requirements and at a much faster speed .

Networked Loud Speakers

A Networked Loud Speaker would allow the audio source to be obtained from any unit on the network - rather than just a single source such as a T.V. or a Hi Fi .

Networked Hard Disk Drive

A Networked Hard Disk Drive would allow the user to store files remotely - such as files from a Palm Top . It would also allow these files to be exchanged between computers . Networked Hard Disk Drives allow storage capacity to be easily and cheaply increased . The addition of a SMTP and POP3 server allong with remote HTML based access allows the user to manage email remotely . This allows functions such as email redirection and remote access to be carried out .

Networked Cameras

A Networked Camera allows a site - such as a home or a business - to be viewed remotely . This is a facility currently available . The upgrading of the facility to a Domestic Area Network Connection would further improve it .

Networked Security System

A Networked Security System would allow the user , for example , to remotely monitor and configure the alarm system . As such entry id.'s and access numbers could be remotely specified . The user could be notified by email of any entry or entry attempt .

Hotel Network System

The Retrospective Token Bus Protocol allows Digital T.V. , Digital Audio and Video on Demand to be piped throughout the hotel . Further it allows the connection of telephones , computers and facsimile machines to be connected . Digital T.V. can be connected in using IGMP but for purposes of speed and easier handling a direct connection of data streams would be preferable . Similarly Video on Demand - video juke boxes ( DVD stacks ) .
Digital T.V. and Video on Demand would be piped with all programs , all languages and all subtitles . Connection to the individual programs ( T.V. and Radio ) , languages and subtitles would be via data stream broadcast address selection .
Video on Demand would be distributed from DVD stacks . Interfaces would be provided for video selection and for setting up the stacks . These can be initially via the front end module . If the system is ultimately set up such that it can operate on the World Wide Web these can be changed to HTML .
A unit would be provided that outputs the T.V. signal , has optional seperate stereo ( or DTS 5.1 ) audio ( optional - would not be initally required ) , has a telephone connection ( optional - would not be initally required ) and has infra red and optional wireless network connections . Selection of programs would be via remote control . Display would be via an HTML interface .
There would also be a need for gaming servers .
There would also be the need for gateways ( routers ) to link up the individual floor areas .
A speed of at least 100 Mbs would be needed . It will require re-cabling but this is easily accomplished due to the bussed nature of the network topology .
Further there would be business in tying up the hotel into local area web based information and booking sites .


TOKEN BUS DAN RING

Token Bus

 adalah jaringan komputer yang menggunakan token ring virtual dalam suatu kabel koaxial. Sebuah token yang dikirimkan secara beranting dan bergantian dalam jaringan itu dipakai untuk menandai komputer mana yang berhak untuk mengirimkan paket data. Masing-masing komputer ([[node]]) harus tahu alamat dari node sebelahnya yang akan mendapat giliran dalam pengiriman data. Jika node tersebut tidak mempunyai data untuk dikirim, maka token akan dikirimkan langsung ke node di sebelahnya.
Jenis protokol token bus dengan standar IEEE 802.4 banyak dipakai dalam aplikasi industri seperti pabrik mobil GM (General Motors) melalui sistem Manufacturing Automation Protocol (MAP) nya. Sistem protokol token bus yang termodifikasi bisa dipakai dalam jaringan FMS [1].

Token Ring

 adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1b/Tokenring.png/220px-Tokenring.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Sambungan komputer dalam topologi ring
Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.
Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.
Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.
Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.
Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection atau sering disingkat menjadi CSMA/CD adalah sebuah metode media access control (MAC) yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar